“Tidaaaaakkkk”
Itu adalah kata favoritnya saat ini..
Setiap ketemu dengan orang baru, atau tamu yang dateng ke rumah, Akram cenderung selalu beraksi, ketakutan, nangis, teriak, menolak dengan segala cara, atau bahkan bertindak agresif,memukul atau mencakar orang yang baru dia kenal, apalagi kalo orang ini langsung menyapa dengan heboh, berusaha menggendongnya, atau bahkan saking gemasnya sampai mencubit pipi Akram :D.
Lebih pusing lagi ketika dia bersikap seperti itu sama orang yang udah sangat dikenal, seperti nenek, tante, atau bahkan ibu saya! :(
Di satu sisi, saya tau, umur Akram yang 20 Bulan ini memang sedang masa-masanya dia mengalami stranger anxiety (Gelisah ketika berhadapan dengan orang asing), tapi di sisi lain, saya punya perasaan ngga becus jadi orang tua, dengan sedikit teori yang saya tau, saya merasa sudah menerapkan teori dengan benar, tapi kenapa kok Akram masih segitunya banget ya kalo ketemu orang?
Salah satu usaha saya itu dengan mulai sering mengajak Akram bertemu orang baru, dan sebelum moment pertemuan itu terjadi, saya terlebih dahulu mengomunikasikan ke Akram, seperti,
“Akram, nanti ketemu temen ibu yaa, namanya Tante Blabla, nanti akram bilang Halo ya!”,
Setelah ketemu, dia masih tetep beraksi, saya usahakan dia tetap nyaman berada di dekat saya atau di pelukan saya, sesudahnya saya selalu menenangkan, juga tetep mengomunikasikan,
“Akram, tadi kenapa nangis? Akram belum kenal ya sama tante Blabla? Tante Blabla baik kok, temen ibu, pengen main sama Akram, Akram yang baik yaa, bilang halo atau senyum.”
Cara lainnya, saya mencoba untuk selalu memberi prolog kepada orang yang akan bertemu dengan Akram, supaya mereka sebaiknya cuek dulu, karena Akram cenderung lebih merasa nyaman ketika orang yang baru dia temui ini tidak menyapanya duluan atau cuek.. sok jual mahal aja deh :D hehe..
Setidaknya itulah teori yang saya tahu, yaa sudah benar sih, namun rupanya saya saja yang belum cukup sabar dengan prosesnya :D.
Anyway, soal stranger anxiety ini, memang membuat saya jadi agak senewen, karena saya jadi ketar ketir sendiri tiap kali mau ajak Akram ke lingkungan temen-temen, apalagi lingkungan keluarga & kerabat yang jarang ketemu, bawaannya jadi was-wis-was-wos.. Kalau sudah begini, saatnya saya memperbanyak lagi pengetahuan saya soal hal ini, dan setelah saya browsing, inilah sepenggal artikel yang bisa menenangkan saya (walau belum sepenuhnya, apalagi kalau sudah berhadapan dengan kondisi yang serupa lagi hehe :P manusiawi ya sodara2 :P).
Why does toddler stranger anxiety suddenly rears its ugly — and strange — head? Experts aren’t exactly sure. And, adding to the mystery, some kids are gripped by it, while others never feel it at all. One thing experts do know: You didn’t do anything bad to make it happen. On the contrary, stranger anxiety is a natural and normal part of development — and it’s a sign that your child has a healthy bond to you.
Sungguh, penggalan artikel ini membuat saya setengah bernapas lega, apalagi kalimat terakhir, kekhawatiran saya akan ketidakbecusan saya jadi orang tua jadi terobati karena ternyata stranger anxiety yang seperti Akram ini menunjukkan ikatan yang sehat antara saya dengan Akram :D Rupanya hal ini terjadi salah satunya adalah karena saya Full time Mother, yang hampir setiap hari 1×24 jam nempel terus sama Akram, jadi ada baiknya sering2lah ajak anak supaya biasa bertemu dengan orang baru atau lingkungan yang benar-benar asing untuk dia, supaya dia bisa cepat belajar bersosialisasi.
Sebagai orangtua, saya belajar, pentingnya menyiapkan mental untuk kondisi semacam Itu! Mulai dari Kenali perilaku anak, mengenali kondisi diri sendiri, dan tentunya menghadapi komentar orang2 di sekitar hehe.. dan bersyukurlah.. jaman kita udah ada paman google :D, segera googling untuk cari tau penyebabnya, setelah kita tau, pasti akan lebih tenang mengatasi kondisi yang terjadi. Dan tentunya dukungan sang Ayah tidak kalah penting dalam prosesnya J (Makasih ya Ayah ;))
Lagi-lagi, banyak-banyaklah membaca teori parenting, atau mendengar sharing ibu-ibu lainnya, supaya nanti ketika berhadapan dengan kondisi yang serupa atau yang tak diduga2, maka teori akan membantu kita untuk lebih baik menjalani proses dan berpengalaman :D ibarat kita belajar sepeda, mau kaya apa kita menguasai teori kalau belum coba mengayuh langsung sepedanya dan belum jatuh ya namanya belum afdol belajarnya :D.
Ingat selalu statement ini : Jadi Orang tua itu harus bisa sabar dan menghargai proses, jangan melulu ingin cepat dapat hasilnya. Saya mengamini statement itu, karena berdasarkan apa yang saya alami, anak memang butuh waktu untuk benar2 mengerti dan melakukan apa yang kita ajarkan. Jadi bersabarlah! (Talk to myself ya! Ayoo Sabar!! :D)
Semoga Fase Stranger Anxiety Akram cepat lewat.. Woooossssshh…. Amiiin
Jika ada yang mengalami kondisi serupa, silakan buka link di bawah ini, sangat berguna untuk mengetahui lebih jauh stranger anxiety pada anak dan cara2 mengatasinya ;)
http://www.whattoexpect.com/toddler-behavior/toddler-stranger-anxiety.aspx
http://www.babycenter.com/0_anxiety-in-toddlers_11551.bc